Dory Harsa Berkaca-kaca, Ungkap Awal Jadi Penabuh Kendang Didi Kempot, ‘Saya Kehilangan Orangtua’

Duka mendalam atas kepergian Didi Kempot juga dirasakan oleh sang penabuh kendang, Dory Harsa. Dory Harsa sendiri sudah cukup lama menjadi penabuh kendang setiap kali Didi Kempot tampil. Bahkan ia mengakui kalau sudah mengenal Didi Kempot sejak masih kecil.

Tangis Dory Harsa pun tak kuasa ia tahan ketika menceritakan awal ia berhabung dengan sang maestro campursari. Curhat tersebut ia tuangkan dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Ganjar Pranowo. Tak hanya menceritakan awal mula ia bergabung menjadi penabuh kendang, pria berusia 27 tahun ini juga mengungkap seperti apa sosok Didi Kempot.

Dory Harsa bahkan begitu bangga dengan pelantun lagu Stasiun Balapan tersebut. Merasa sangat dekat, Dory Harsa begitu kehilangan sosok Didi Kempot. Terlebih baru baru ini Dory Harsa juga baru kehilangan sang ayah tercinta.

Hanya berselang satu bulan dari kepergian ayahnya, Didi Kempot yang juga sudah dianggap seperti orangtuanya sendiri juga harus berpulang. Dalam tayangan tersebut, Ganjar Pranowo tampak menyampaikan ungkapan duka mendalam kepada Dory atas wafatnya Didi Kempot. Dory Harsa diketahui sebagai anggota paling muda di tim musik pengiringDidiKempot.

Tak hanya itu pria berusia 27 tahun itu juga diketahui orang yang sangat dekat denganDidiKempot. Penasaran bagaimana awal mulaDoryHarsabisa bergabung sebagai penabuh KendangDidiKempot,GanjarPranowomenanyakan sejarahnya. "Mas Dory, njenengan kok bisa bergabung dengan Mas Didi itu gimana dulu sejarahnya?" tanyaGanjarPranowo.

Ditanya begitu, Dory tampak menjelaskan bahwa ia sudah mengenal Didi Kempot sejak Dory masih kecil. Ia mengatakan bahwa ayahnya memang bersahabat denganDidiKempot. "Kalau dulu waktu saya masih kecil pak, jadi waktu saya masih di usia TK mungkin pak, itu kan bapak saya sudah berkawan atau besahabat dengan Mas Didi," ujarDoryHarsa.

Hampir di setiap showDidiKempot, ayahDoryHarsasenantiasa mendampinginya. "Show shownya Mas Didi dulu kan didampingi oleh bapak saya," kata Dory. Tumbuh di tengah tengah keluarga pelaku seni, Dory mengatakan, secara tidak sadar ilmu ilmu dari sang ayah menular padanya.

"Saya beranjang remaja, kebetulan saya satu rumah dengan pelaku seni semua jadi akhirnya saya tertular ilmu dari bapak saya almarhum," terang Dory. Dory mengungkapkan, kematianDidiKempotmerupakan pukulan yang cukup keras bagi dirinya. Sebab,DoryHarsamengatakan,DidiKempotmeninggal dunia tepat satu bulan setelah ayahnyawafat

"Yang kebetulan baru sebulan yang lalu juga meninggal, itu bapak saya sahabat karib Mas Didi," ungkap Dory. Mendengar hal itu,GanjarPranowotampak terkejut. "Inalillahi, khusnul khotimah ya mas bapak ya," ujarGanjarPranowoturut berduka.

"Amin, amin, sembah nuwun (terima kasih)," ujar Dory. Dory menceritakan, tanggal 5 April 2020 lalu ayahnyawafat. Kemudian, tepat di satu bulan kepergian sang ayah, tanggal 5 Mei Didi Kempot tutup usia.

"Kebetulan di tanggal 5 juga pak, di tanggal 5 April bapak saya (meninggal), tanggal 5 Mei Mas Didi," cerita Dory. "Persis sebulan loh," kataGanjarPranowo. "Iya persis sebulan pak," kata Dory.

Dory Harsa mengungkapkan, duka mendalam sangat ia rasakan lantaran telah ditinggal dua sosok yang sangat berharga bagi dirinya. Bahkan kata Dory, ia sudah menganggap Didi Kempot seperti orangtuanya sendiri. "Jadi saya ini kehilangan dua sosok yang saya anggap seperti orangtua saya sendiri," ungkap Dory.

Saat mengungkapkan rasa kehilangannya, mataDoryHarsaterlihat memerah dan berkaca kaca. Ia mengungkapkan, almarhumDidiKempotsangat berjasa bagi kehidupannya. Dory mengatakan ia sudah ikut denganDidiKempotsejak masih di bangku sekolah, hingga ia bisa dikenal oleh banyak orang seperti sekarang.

"Walau bagaimana pun saya dari kecil ikut Mas Didi, dari mulai saya SMA kelas 1 hingga saat ini temen temen mengenal saya, luar biasa," ungkap Dory. Saat bercerita,DoryHarsatampak menahan tangis, suaranya sedikit bergetar. Ia mengungkapkan, bahwa ia bangga bisa bergabung dan menjadi penabuh kendang Didi kempot.

Ia juga bangga karena berkatDidiKempot, anak anak muda sekarang sudah tidak malu lagi untuk menyanyikan lagu berbahasa jawa. "Dan bangganya saya adalah anak anak muda sekarang sudah tidak malu lagi untuk menyanyikan lagu jawa pak," kata Dory menahan tangisnya. Ganjar Pranowo tampak setuju dengan ucapan yang disampaikan Dory.

"Wah iya," kata Ganjar. Dory mengungkapkan, mungkin dulu penikmat laguDidiKempothanya sebatas orang orang yang tingkatan usianya jauh lebih tua. Tapi sekarang semua itu berubah.

Di puncak kariernya sebelumwafat,DidiKempotberhasil merambah kalangan muda dengan karya karyanya yang luar biasa. "Kalau dulu di setiap shownya Mas Didi itu notabene, penontonnya rata rata di usia yang tingkatannya lebih dewasa." "Tapi sekarang, sebelum Mas Didi meninggal itu anak anak muda luar biasa," ungkap Dory berkaca kaca.

Ganjar Pranowo pun mengatakan, bahwa penikmat karyaDidiKempotkini sudah sangat luas bahkan sampai kalangan profesor hingga pejabat turut mendengarkan karya karya Didi kempot. "Iya, dan sekarang enggak hanya anak muda, yang tua juga. Sekarang doktor, profesor, pejabat semua ambyar kabeh," kata Ganjar. "Ambyar kabeh, ambyar sedoyo pak," ujar Dory menimpali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *