Obi mungkin kurang dikenal luas bagi masyarakat Indonesia. Pulau yang menjadi bagian Kabupaten Halmahera Selatan ini, merupakan pulau terselatan dari pulau-pulau satelit Halmahera.
Secara geografis, pulau ini masuk dalam kelompok Kepulauan Maluku Utara. Namun, posisi pulau ini menjadi unik, karena berada di perbatasan simpang empat wilayah biogeografi, yaitu Maluku bagian utara di utara, Maluku bagian selatan di selatan, Sulawesi di barat (berbatasan dengan Kepulauan Sula), dan Papua di bagian timur (berbatasan dengan Kepulauan Misool).
Pulau obi diberkahi dengan kekayaan biota laut yang melimpah. Di perairan pulau ini hidup ikan besar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Untuk meningkatkan produktivitas nelayan pulau Obi, Harita Nickel meresmikan bangunan pondok pusat kegiatan Sentra Usaha Tani Nelayan (SUTAN) di Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Harita Nickel sendiri merupakan bagian dari Harita Group yang beroperasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Harita Nickel memiliki IUP Pertambangan dan juga pabrik peleburan (smelter) serta pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel yang terintegrasi di Obi.
Komitmen Harita Nickel dalam hilirisasi sumber daya alam ditunjukkan dengan beroperasinya smelter Megah Surya Pertiwi (MSP) sejak 2016 dengan memanfaatkan potensi nikel yang dikelola oleh Trimegah Bangun Persada (TBP) dan Gane Permai Sentosa (GPS) yang semuanya terletak di Pulau Obi.
Melalui Halmahera Persada Lygend (HPL), Harita Nickel melakukan pengolahan dan pemurnian nikel dengan teknologi hidrometalurgi High Pressure Acid Leach (HPAL). Teknologi HPAL mampu mengolah nikel limonit yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai strategis, yaitu mixed hydroxide precipitate (MHP).
Dengan proses berikutnya, MHP diolah lebih lanjut menjadi Nikel Sulfat (NiSO4) dan Kobalt Sulfat (CoSO4) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik. Penerapan teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Harita Nickel Bantu Nelayan Pulau Obi dan Warga Sekitar untuk Ketahanan Pangan
Perusahaan pertambangan dan hilirisasi Harita Nickel mengembangkan Program Sentra Ketahanan Pangan Obi (Sentani) di Desa Buton dan Desa Akegula, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut).
Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, menambah pendapatan petani, serta mewujudkan ketahanan pangan di Pulau Obi. Program Sentani merupakan salah satu program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) Harita Nickel di sektor pertanian di Pulau Obi.
Program ini melibatkan Dinas Pertanian Kabupaten Halsel, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Tani (poktan), serta diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian, kemandirian pangan, serta indeks nilai tukar petani di wilayah Obi. Program Sentani ini sekaligus menjadi satu jawaban konkret Harita Nickel terhadap cita-cita peningkatan kesejahteraan petani dan swasembada pangan nasional.
Nantinya, Di dalam program Sentani, kelompok tani mendapat bimbingan budi daya, dukungan sarana dan prasarana pertanian, serta dukungan terhadap penyerapan pasar. Adapun komoditas yang dikembangkan yaitu demplot padi di lahan seluas 3 hektare dan semangka di lahan seluas 4 hektare sebagai pengembangan program tahap pertama. Kedua komoditas tersebut memiliki potensi budi daya dan penyerapan hasil panen yang besar. Mayoritas hasil panen diserap oleh Harita Nickel dan sebagian lagi oleh masyarakat.Mereka juga berpeluang untuk memenuhi tingginya permintaan beras dari pihak perusahaan.
Saat ini, karena keterbatasan stok di Pulau Obi, pihak perusahaan banyak menyerap bahan pangan dari luar daerah. Lamanya waktu tempuh tak jarang membuat kualitas bahan pangan terutama buah dan sayur dapat menurun. Kondisi tersebut membuka peluang bagi kelompok tani di Pulau Obi untuk menawarkan produk yang lebih baik.
Namun sejak Program Sentani diresmikan akhir Maret 2022 lalu, poktan binaan Harita Nickel telah melakukan panen perdana buah semangka sebanyak 1,1 ton pada awal Juni dan menghasilkan gabah kering panen (GKP) perdana sebanyak 4,8 ton per hektare. Hasil panen ditampung oleh BUMDes setempat, kemudian dijual kepada para konsumen terutama Harita Nickel.
Melihat animo poktan dan hasil panen yang baik, Harita Nickel berencana menambah luas area tanam demi produktivitas yang lebih optimal. Bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Halsel, BUMDes, dan poktan untuk melakukan perluasan lahan tanam padi sekitar 7 hektare, sehingga totalnya akan menjadi 10 hektare.
Nah, itulah dia penjelasan secara lengkap mengenai perihal wilayah perairan Pulau Obi. Besar harapan dengan adanya penjelasan diatas bisa memberikan informasi kepada kalangan masyarakat, bahwa Negara Indonesia ini mempunyai wilayah perairan yang amat sangat luas. Untuk mendapatkan informasi lainnya mengenai program Sutan dan keindahan pulau obi lainnya kunjungi situs berita Liputan6.com
Liputan6.com merupakan situs yang menyajikan beraneka ragam informasi pilihan bagi para penggunanya. Situs ini didirikan oleh PT Kreatif Media Karya pada 24 Agustus 2000 yang juga merupakan anak perusahaan Elang Mahkota Teknologi.
Liputan6.com menyajikan berbagai topik menarik, dimulai dari informasi politik, bisnis, gaya hidup, kuliner, hingga berita olahraga. Liputan6.com bukan hanya menyajikan berita terbaru, tetapi kami juga memilihkan berita yang tepat untuk Anda. Aplikasi Liputan6.com kini sudah dapat diunduh pada Google Play Store dan App Store.