TRIBUNNEWSWIKI – Mengenal Bronkiolitis, Infeksi Saluran Napas Pemicu Radang Paru-paru

<div ><div id='Informasi'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Bronkiolitis merupakan infeksi saluran napas yang menyebabkan terjadinya radang dan penyumbatan di dalam bronkiolus atau saluran pernapasan kecil di dalam paru paru. Kondisi ini umumnya dialami oleh bayi sampai anak anak usia dua tahun ke bawah.

Beberapa jenis virus bisa menyebabkan penyakit ini, termasuk di antaranya adalah virus flu danpilek. Namun, jenis virus yang paling sering menyebabkan kondisi ini (terutama pada anak anak yang masih berusia kurang dari dua tahun) adalahrespiratory syncytial virus(RSV). Anak anak biasanya tertular virus ketika berada di dekat pengidap bronkiolitis dan terpapar oleh percikan liur dari batuk atau bersin pengidap bronkiolitis.

Berikut ini beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seorang anak terkena bronkiolitis, di antaranya: <div ><div id='Gejala'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Kebanyakan kasus bronkiolitis tergolong ringan.

Gejala penyakit ini biasanya akan reda kurang dari tiga minggu tanpa diperlukan pengobatan. Meskipun begitu, ada juga sebagian kecil kasus bronkiolitis yang gejalanya cukup serius. Maka dari itu, orangtua tetap harus mewaspadainya.

<div ><div id='Pengobatan'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> <ul> <li>Istirahatkan Si Kecil dan berikan ia banyak cairan (termasuk ASI dan susu formula). Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi.</li> <li>Membuat ruangan kamar Si Kecil nyaman dengan memasang pelembap udara.</li> <li>Mensterilkan ruangan kamar Si Kecil dari polusi udara (terutama asap rokok).</li> <li>Memberikan obat pereda panas yang bisa dibeli bebas di apotek jika Si Kecil mengalami demam sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter atau pada petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan. Obat pereda panas dapat diberikan pada Si Kecil setelah berusia lebih dari tiga bulan. Jangan berikan obat antiinflamasi karena obat ini diperuntukkan bagi orang orang yang berusia 16 tahun ke atas.</li> <li>Memberikan obat tetes saline (larutan mengandung garam) yang bisa dibeli secara bebas di apotek untuk meredakan hidung Si Kecil yang tersumbat.</li> </ul> </h2></li></ul> </div></div> Jika kasus bronkiolitis yang terjadi adalah parah dengan sesak napas yang mengkhawatirkan, penanganan harus dilakukan di rumah sakit. Selama dirawat di rumah sakit, selain mendapatkan terapi oksigen, Si Kecil juga akan mendapatkan asupan cairan melalui infus.

<div ><div id='Pencegahan'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Untuk meminimalisir risiko bronkiolitis, jauhkan Si Kecil dari orang orang yang menunjukkan gejala penyakit tersebut atau penyakit saluran napas lainnya. Lalu, jaga kebersihan untuk menghindari penularan virus dan jauhkan si kecil dari paparan rokok.

Jika Si Kecil mengidap bronkiolitis, biarkan ia beristirahat untuk menghindari penularan penyakit ini terhadap orang lain. Rawat Si Kecil di rumah sampai sembuh. Jika Si Kecil berisiko tinggi terkena bronkiolitis (misalnya memiliki kekebalan tubuh yang rendah, berpenyakit paru paru atau jantung sejak lahir, dan lahir prematur), biasanya dokter akan menyarankan untuk dilakukan penyuntikan zat antibodi tiap bulan.

<div >

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *